Saat menerbangkan layang-layang, Anda mungkin pernah merasakan turbulensi dan getaran yang dihadapinya saat berada di udara. Jadi bayangkan jika layang-layang Anda bisa bertahan melawan angin, bagaimana Anda bisa mengabadikan rekaman Anda. Anda mungkin bertanya-tanya apa yang membuat rekaman dari kamera drone tetap stabil meskipun ada angin? Itu adalah sesuatu yang disebut Stabilisasi Gambar Elektronik (EIS). EIS adalah salah satu komponen terpenting pada drone dan fitur yang membantu drone menangkap gambar dengan stabil. Lanjutkan membaca lebih lanjut untuk mempelajari lebih lanjut tentang Stabilisasi Gambar Elektronik (EIS)
Apa itu Stabilisasi Gambar Elektronik (EIS)?
Electronic Image Stabilization (EIS) adalah teknik peningkatan gambar yang secara efektif menyesuaikan dan menyeimbangkan gambar yang diambil. Sistem ini mencakup sensor yang terintegrasi ke dalam kamera, mengurangi jittering dan mengambil foto stabil terbaik. Misalnya, jika drone bergoyang ke kiri, kamera akan menggeser fokus ke kanan agar sesuai dengan pergeseran tersebut. EIS menggabungkan dua teknik untuk membuat gambar stabil. Pertama, ia memperbesar secara digital untuk mengambil gambar yang lebih menonjol, yang membantu memindai gambar untuk menghilangkan efek guncangan. Atau, ia dilengkapi sensor yang lebih besar untuk mengubah ukuran gambar agar sesuai dengan ruang yang tersedia.
Efektivitas EIS pada Drone
Drone terbang di udara sehingga rentan terhadap guncangan hebat akibat angin. Tanpa EIS, kamera drone tidak akan bisa menyesuaikan diri terhadap guncangan. Untuk pemahaman yang lebih baik, ambil ponsel lama yang memiliki kamera, dan buat video sambil berjalan. Anda akan melihat gangguan yang cukup besar pada video karena tidak adanya stabilisator.
Dengan pesatnya peningkatan penggunaan drone di berbagai industri, kualitas gambar kini menjadi lebih penting dari sebelumnya. Setiap pembuat konten memerlukan drone untuk merekam rekaman udara yang stabil tanpa mengurangi kualitas. EIS adalah jawaban atas permohonan mereka karena teknik ini mengurangi guncangan dan getaran, sehingga memberikan kualitas rekaman yang diinginkan pengguna drone. Drone terbaik untuk fotografi seperti Holy Stone HS720E menyertakan EIS. Hasil rekaman video dari drone ini memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan drone yang tidak memiliki EIS.
Stabilisasi Gambar Elektronik Vs. Penstabil Gimbal:
Drone telah dilengkapi penstabil gambar bahkan sebelum EIS diperkenalkan. Karena guncangan drone adalah masalah signifikan yang mengakibatkan kualitas gambar buruk, solusi seperti Gimbal Stabilizer diperkenalkan. Penstabil gimbal berbeda dengan Stabilisasi Gambar Elektronik. EIS menstabilkan gambar secara digital sementara Gimbal Stabilizer menerapkan teknik stabilisasi gambar optik untuk mendapatkan gambar yang stabil. EIS terus meningkatkan tampilan melalui perpindahan gigi yang seimbang, sedangkan penstabil gimbal hanya berfungsi setelah drone berpindah.
Stabilisator Gimbal tersedia dalam dua variasi: dua sumbu dan tiga sumbu. Drone yang tidak dilengkapi EIS biasanya memiliki Gimbal Stabilizer dua atau tiga sumbu. Tiga sumbu memberikan stabilitas lebih baik yang membantu pembuat konten mendapatkan hasil terbaik.
Kesimpulan
Meskipun sebagian besar drone kamera memiliki beberapa bentuk EIS, tidak semuanya memiliki fitur tersebut. Dengan diperkenalkannya fitur ini pada drone pemula terbaik, pengguna baru akan dapat merekam rekaman berkualitas tinggi tanpa kesulitan. Carilah EIS atau Gimbal Stabilizer di drone terbaik yang dijual untuk mendapatkan hasil terbaik dari fotografi drone Anda. Contoh drone yang dilengkapi EIS adalah Holy Stone HS720E.
Electronic Image Stabilization (EIS) mengurangi goyangan yang Anda alami saat mengambil rekaman. Meskipun SG906 MAX 1 tidak dilengkapi dengan EIS, namun dilengkapi dengan a gimbal tiga sumbu stabilisator. EIS dan penstabil gimbal berupaya mencapai hasil yang sama tetapi berbeda. Penstabil gimbal menyerap guncangan dari pergerakan drone dan membantu menjaga kamera tetap rata sepanjang penerbangan.